Page 40 - Annual Report PT Fast Food Indonesia Tbk 2024
P. 40
LAPORAN MANAJEMEN
Management Report
LAPORAN DIREKSI
Board of Directors Report
Berkurangnya jumlah gerai yang beroperasi dan seruan The decline in the number of operating outlets and the
boikot berdampak pada kinerja finansial Perseroan. impact of boycott calls affected the Company’s financial
Pendapatan tercatat sebesar Rp4,87 triliun di tahun 2024, performance. Revenue was recorded at Rp4.87 trillion in
turun sebesar 17,85% dari tahun 2023 sebesar Rp5,93 2024, a decrease of 17.85% from Rp5.93 trillion in 2023, or
triliun, atau 26% dibawah yang ditargetkan sebesar 26% under the target set at Rp6.59 trillion. Cost of goods
Rp6,59 triliun. Beban pokok penjualan turun sebesar sold decreased by 10.34% from Rp2.27 trillion in 2023 to
10,34% dari Rp2,27 triliun di tahun 2023 menjadi Rp2,03 Rp2.03 trillion in 2024.
triliun di tahun 2024.
Beban usaha yang terdiri dari beban penjualan dan Operating expenses, including selling and distribution
distribusi, beban umum dan administrasi serta beban expenses, general and administrative expenses, and
operasi lainnya menurun, meski demikian Perseroan other operating costs, decreased, however the Company
mengalami rugi usaha sebesar Rp784,00 miliar, meningkat reported an operating loss of Rp784.00 billion, an increase
sebesar 159,66% dari rugi pada tahun 2023 sebesar of 159.66% from the loss of Rp301.93 billion in 2023. Net
Rp301,93 miliar. Rugi bersih tercatat sebesar Rp798,25 loss was recorded at Rp798.25 billion, increasing by
miliar, meningkat sebesar 90,87% dari tahun 2023 90.87% from Rp418.21 billion in 2023. The net loss reached
sebesar Rp418,21 miliar. Rugi bersih tercatat mencapai higher than the target set at Rp49.45 billion for 2024.
lebih tinggi dari yang ditargetkan sebesar Rp49,45 miliar
di tahun 2024.
PROSPEK USAHA TAHUN 2025 BUSINESS OUTLOOK 2025
Menatap tahun 2025, Perseroan mengembangkan strategi Looking ahead to 2025, the Company is shaping a
pertumbuhan yang adaptif terhadap berbagai dinamika strategic path that embraces adaptability amidst evolving
yang berkembang baik di tingkat global maupun nasional. global and national dynamics. Business progress in the
Perjalanan usaha ke depan tidak hanya akan dipengaruhi coming year will not only hinge on internal preparedness
oleh kesiapan internal dan kapabilitas sumber daya yang and resource optimization but also on the broader
dimiliki, tetapi juga oleh tren perekonomian makro serta macroeconomic landscape and the complexities of global
lanskap geopolitik dan perdagangan dunia. Berdasarkan trade and geopolitics. According to projections from
proyeksi sejumlah lembaga keuangan internasional seperti international financial institutions such as the IMF and
IMF dan Bank Dunia, ekonomi Indonesia diperkirakan World Bank, Indonesia’s economy is expected to remain
tetap menunjukkan performa yang solid dengan tingkat on a stable growth trajectory with a forecasted GDP
pertumbuhan mencapai 5,1% di tahun 2025. expansion of 5.1% in 2025.
Namun demikian, proyeksi pertumbuhan ekonomi global Nevertheless, the global economic outlook is shadowed
dibayangi oleh sejumlah risiko, termasuk meningkatnya by escalating uncertainties, including intensifying trade
ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat, Eropa, tensions between the United States, Europe, and China,
dan China, serta fragmentasi rantai pasok dan perdagangan and the growing fragmentation of global supply chains
internasional yang semakin menguat. Selain itu, harga and international trade flows. In addition, global food
komoditas pangan global diperkirakan akan mengalami commodity prices are expected to trend upward, driven
tren kenaikan seiring meningkatnya biaya bahan bakar dan by rising fuel and transportation costs—posing a potential
transportasi, yang dapat memberikan tekanan tambahan challenge to global inflation control and consumer
pada inflasi global dan daya beli masyarakat. purchasing power.
Di sisi domestik, konsumsi rumah tangga akan tetap menjadi Domestically, household consumption will continue to be
motor utama penggerak ekonomi nasional. Stabilitas the cornerstone of economic growth. The sustainability
konsumsi dipengaruhi oleh kondisi daya beli masyarakat of consumption levels will be closely tied to consumer
yang bergantung pada pertumbuhan pendapatan, purchasing power, which in turn depends on income
penciptaan lapangan kerja, serta keberlanjutan program growth, employment opportunities, and the continuation
insentif dari pemerintah di bidang ekonomi dan sosial. of government-led economic and social stimulus
38 PT FAST FOOD INDONESIA TBK | LAPORAN TAHUNAN 2024