Page 153 - KFC Annual Report 2017
P. 153

TATA KELOLA PERUSAHAAN      TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN     LAPORAN KEUANGAN
                  Corporate Governance        Corporate Social Responsibility      Financial Statement











                                                                                               TINJAUAN KEUANGAN
                                                                                                 FINANCIAL REVIEW







               sebesar 1,43%. Piutang lain-lain pihak ketiga terutama   by 1.43%. Other third parties receivables mainly represents
               berupa tagihan kepada pengelola  food court atas hasil   receivables from food court management for the foods
               penjualan makanan dan minuman, dan insentif dari pemasok.   and beverages sales, and incentives from suppliers.  The
               Perseroan tidak mencatatkan kerugian penurunan nilai   Company did not record impairment losses on receivables.
               atas piutang. Hal ini disebabkan Peseroan meyakini bahwa   The Company believes that the entire receivables are
               seluruh piutang dapat tertagih.  Total piutang Perseroan   collectible. The Company total receivables in 2017 reached
               pada 2017 mencapai Rp148,82 juta.                  Rp148.82 million.
               Persediaan                                         Inventories
               Persediaan Perseroan terdiri dari bahan baku, bahan   Inventories consists of raw materials, packing materials,
               pembungkus, makanan dan minuman, serta persediaan lain-  food and beverages, as well as other inventories. Compared
               lain. Dibandingkan dengan 2016, Persediaan mengalami   to 2016, Inventories decreased by 2.38% yoy from Rp203.26
               penurunan sebesar 2,37% secara yoy dari Rp203,26 miliar   billion to Rp198.44 billion. Based on the Company’s
               menjadi Rp198,44 miliar. Menurut penilaian Perseroan,   assessment, all of the above inventories are salable or
               semua persediaan tersebut dapat dijual atau digunakan,   usable, hence an allowance for obsolescence and decline in
               sehingga penyisihan untuk persediaan usang dan penurunan   market value of inventories is considered not necessary.
               nilai persediaan tidak diperlukan.

               Biaya Dibayar Di muka                              Prepaid Expenses
               Pada 2017, Perseroan mencatat jumlah Biaya dibayar di   The Company recorded prepaid expenses of Rp21.97
               muka sebesar Rp21,97 miliar, tumbuh sebesar 2,41% jika   billion in 2017, grew 2.41% from Rp21.45 billion in 2016.
               dibandingkan dengan 2016  yang sebesar Rp21,45 miliar.   Prepaid  expenses  consists  of  rent,  service  and  billboard
               Biaya beban dibayar di muka terdiri dari biaya sewa, biaya   advertisement, and others.
               jasa dan iklan pada reklame, dan biaya lainnya.

               Aset Lancar Lainnya                                Other Current Assets
               Aset lancar lainnya tercatat meningkat signifikan sebesar   Other current assets was significantly increased by 35.74%
               35,74% dari Rp67,45 miliar menjadi Rp91,51 miliar.  Aset   from Rp67.45 billion to Rp91.51 billion. Other current
               lancar lainnya terdiri dari uang muka pemesanan persediaan   assets  consists  of  advance  payments  for  inventories  and
               dan juga promosi.                                  promotions.

               Aset Tidak Lancar                                  Non Current Assets
               Aset tidak lancar Perseroan pada 2017 berkontribusi   In 2017, non current assets contributed 54.31% of total
               sebesar 54,31% dari total aset.  Jumlah aset tidak lancar   assets.  Total non current assets increased by 9.23%  yoy
               mengalami kenaikan sebesar 9,23% secara yoy dari Rp1,37   from Rp1.37 trillion in 2016 to Rp1.49 trillion. The increase of
               triliun  pada  2016  menjadi Rp1,49 triliun.  Meningkatnya   non current assets was derived by the growth of other non
               aset tidak lancar didorong oleh pertumbuhan yang terjadi   current assets at 47.99%  yoy. However from the nominal,
               pada aset tidak lancar lainnya sebesar 47,99% secara yoy.   total non current assets is dominated by fixed assets and
               Namun jika dilihat dari nominalnya, jumlah aset tidak lancar   deferred renovation costs of rented buildings.
               didominasi oleh aset tetap dan biaya renovasi bangunan
               sewa ditangguhkan.

               Aset Tetap                                         Fixed Assets
               Aset tetap Perseroan sepanjang 2017 didominasi oleh   Fixed assets during 2017 was dominated by machineries
               mesin dan peralatan yang pada 2017 mencapai Rp728,09   and equipment that reached Rp728.09 billion in 2017 (prior
               miliar (sebelum dikurangi akumulasi penyusutan). Selain   to deduction of accumulated depreciation). In addition to
               mesin dan peralatan, aset tetap Perseroan terdiri dari tanah,   machineries and  equipment, the  Company  fixed  assets




                                            DRIVING FUTURE GROWTH | ANNUAL REPORT 2017  PT FAST FOOD INDONESIA TBK  151
   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158